Archive for Juli 2011

AOKIGAHARA Tempat Bunuh Diri Yang Populer di Jepang

Di kaki Gunung Fuji, Jepang terdapat sebuah hutan seluas 32 kilometer persegi. Hutan itu bernama Aokigahara. Saking lebatnya, hutan itu dijuluki “lautan pohon”. Hutan Aokigahara memiliki bebatuan yang indah dan gua-gua es yang beberapa diantaranya jadi destinasi wisata populer. Namun, bukan itu yang paling menarik dari hutan itu. Tapi, adanya fakta bahwa Hutan Aokigahara adalah tempat populer bagi untuk bunuh diri.
Aokigahara1
Popularitas Hutan Aokigahara menjadi tempat bunuh diri diperkuat sebuah novel top Koroi Jukai karyaSeicho Matsumoto. Novel yang terbut 1960 menceritakan tentang dua orang yang dimabuk cinta berkomitmen menakhiri nyawa demi cinta di hutan tersebut. Namun, sejarah Aokigahara sebagai tempat bunuh diri jauh sebelum novel itu beredar. Aura kematian sudah lama tercium dari hutan tersebut. Ritualubasute, menyepi hingga ajal, dilakukan di hutan itu sejak abad ke 19.
Aokigahara bahkan disebut-sebut punya
kaitan historis dengan setan atau hantu dalam mitologi Jepang. Sejak tahun 1950, lebih dari 500 orang mengakhiri nyawanya di hutan ini, atau rata-rata 30 orang tiap tahun.
Pada tahun 2002, 78 mayat ditemukan gantung diri dan membusuk di hutan ini. Jumlah itu mengalahkan rekor sebelumnya, yakni 73 mayat pada 1998. Pada 2003, jumlah bunuh diri naik menjadi 100. Di tahun itulah pemerintah jepang memutuskan menutup rapat-rapat informasi jumlah orang bunuh diri, untuk menurunkan popularitas Aokigahara sebagai lokasi bunuh diri.

Penemuan Tsuchinoko - ular legendaris Jepang

Pada 6 Juni 2001, di sebuah kota resort bagi para peski yang bernama Mikata, Jepang ditemukan seekor reptil yang tidak biasa, yaitu reptil yang dianggap sebagai hewan mistik "Tsuchinoko", seekor makhluk berbentukular legendaris yang pertama kali disinggung pada abad ke-8.



Makhluk itu pertama kali disinggung dalam "Kojiki", sebuah teks kuno abad ke-8 yang merupakan sebuah manuskrip bahasa Jepang tertua di dunia. Walaupun banyak penampakan makhluk ini yang dilaporkan selama periode perang, namun laporan ini ditanggapi dengan skeptis mengingat tidak ada satupun makhluk yang pernah tertangkap untuk dipelajari.
Namun semuanya berubah, menurut pejabat pemerintah lokal bernama Toshikazu Miyawaki, makhluk yang berhasil ditangkap oleh penduduk Jepang beberapa waktu yang lalu adalah benar makhluk legendaris tersebut. "Kami memutuskan untuk membiarkan hewan ini beradaptasi dengan lingkungan barunya." Katanya. Pemerintah lokal telah membangun sebuah kandang untuk hewan tersebut.
Menurut laporan-laporan sebelumnya, Tsuchinoko adalah seekor reptil yang memiliki panjang antara 30cm - 80cm dengan kepala yang lebih besar dan taring yang beracun. Hal yang membedakannya dengan ular lain adalah ia mengeluarkan suara mencicit seperti tikus. "Menimbang ciri-ciri tersebut, kami dapat memastikan bahwa hewan itu adalah benar Tsuchinoko," Kata Miyawaki. "ketika dibawa ke balai kota, tubuhnya benar-benar tebal dan pendek. Beberapa orang juga mendengar ia mencicit.
Kota kecil Mikata sendiri sering menggunakan laporan penampakan hewan ini sebagai bahan penarik perhatian bagi para turis. Dan pada tahun 1989, walikota Tsujio Yoshida bahkan mengumumkan sayembara dengan hadiah tanah seluas 330 m2 bagi siapa saja yang bisa menangkap Tsuchinoko.
Miyawaki mengatakan bahwa hewan yang tertangkap itu memiliki panjang sekitar 70 cm ketika ditangkap pada 6 Juni 2001, sekarang telah bertumbuh hingga 1 meter. Setelah lebih dari seminggu dipamerkan ke publik di dalam aquarium plastik, reptil itu kelihatan lelah. Setelah kondisinya stabil pemerintah kota baru akan memikirkan cara meneliti hewan itu. Mungkin dengan mengambil sampel DNA dari tubuhnya.

Jadi, butuh waktu bagi orang yang menangkapnya untuk menerima hadiah tanah yang dijanjikan. "Bahkan jika ternyata hewan itu bukan Tsuchinoko, tetap saja hewan seperti itu belum pernah ditemukan sebelumnya di dunia. Saya berharap spesiesnya akan diakui oleh masyarakat dunia." Kata Miyawaki.

(Japantimes.com)

Pakaian Adat Jepang

berasal dari kata "Ki" yang berarti pakai dan "mono" yang berarti barang. jadi bisa disimpulkan kalau kimono adalah pakaian tradisional yang dipakai masyarakat tradisional jepang pada jaman dulu.
tapi sekarang kimono jarang dianggap sebagai pakaian wanita seperti halnya kebaya dalam adat jawa. kimono ada dua macam, ada yang untuk pria dan untuk wanita.
kimono untuk pria biasanya sederhana design dan warnanya, warna kimono pria biasanya gelap seperti hijau tua, biru tua, atau hitam. jenisnya juga hanya dua yaitu formal, dan non formal.

kimono untuk wanita ada banyak jenisnya juga menunjukkan status atau umur si pemakai. ada kimono untuk perkawinan, dan tingkat formalitas suatu acara. kimono wanita mempunyai beragam design dan aksesoris.

Kuil Itsukushima

Kuil Itsukushima yang berada di pulau Itsukushima ini didirikan pada tahun 1168. Kuil ini didedikasikan untuk tiga putri Susano-o no Mikoto, dewa laut dan badai yang juga merupakan saudara dari dewa matahari, Amaterasu.

Untuk menjaga kesucian kuil, orang-orang tidak diperbolehkan masuk secara sembarangan ke pulau tersebut. Kuil Itsukushima dibangun diatas air seperti layaknya dermaga, sehingga tampak mengapung dan terpisah dari tanah. Mengapa? Karena air dianggap elemen yang suci, sedangkan tanah dianggap sebagai elemen yang kotor atau kasar.

Saking pentingnya dalam mempertahankan kesucian kuil Itsukushima, pada tahun 1878 para biksu mulai melarang wanita yang sedang mengandung (hamil tua) dan orang tua yang sudah sangat rentan untuk masuk ke kuil ini. Mereka bilang tidak boleh ada kematian atau kelahiran di dekat kuil Itsukushima. Peraturan ini masih berlaku sampai sekarang.

Kuil Itsukushima, Jepang

Gerbang pintu masuk kuil Itsukushima (yang kita sebut torii) juga dibangun diatas air dengan alasan yang sama, yaitu memisahkannya dari tanah. Torii dianggap sebagai batas pemisah antara dunia yang suci dengan dunia yang penuh dengan dosa, sehingga orang-orang harus mengarahkan perahu mereka melalui torii sebelum mereka bisa mendekati kuil.

Didirikan pada tahun 1875, gerbang dengan tinggi 16 meter ini terlihat kecil dari kejauhan. Tapi jika air laut sedang surut, kita bisa jalan kaki untuk melihatnya dari dekat dan bersiaplah untuk tercengang.

Torii, Gerbang Kuil Itsukushima, Jepang

Torii, Gerbang Kuil Itsukushima, Jepang

Torii, Gerbang Kuil Itsukushima pada malam hari

Menurut kepercayaan, kalau Anda menaruh koin diantara kaki-kaki Torii lalu mengucapkan apa yang Anda minta di dalam hati, maka permintaan Anda akan terkabul.

- Copyright © FerdyArsianto - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -